Skip to main content

Fungsi pendidikan agama Islam dalam meningkatkan ibadah shalat siswa proposal skripsi PAI

proposal skripsi fungsi pendidikan agama islam
FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IBADAH SHOLAT SISWA
( Studi kasus di SMAN 1 PIDIE )



DISUSUN
                                                OLEH :
RINALDI
                                                UNIT    : I                                                                                                                                                                        
                                              
                                             PRODI : PAI
                                                                          

                                                                  







SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH  
                          AL-HILAL SIGLI                                       
                                  TAHUN 2017                                                      


                                                                                                    Sigli,03 juli 2017
Kepada Yth :
Bapak Ketua STI Tarbiyah PTI Al-Hilal Sigli
C/q Bapak Ketua Bidang Akademik
Di
           
Sigli
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

            Nama               : Rinaldi
            Npm                : 14219248
            Semester/Unit : VI / 1
            Jurusan            : S-1 PAI
            Alamat            : Riwat Daboih, Kecamatan Glumpang Baro
                                      Kabupaten Pidie

Dengan ini mengajukan rencana skripsi saya yang berjudul :

FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IDABAH SHOLAT SISWA
( Studi kasus di SMAN 1 Pidie )

Saya mohon dengan penuh harapan agar rencana skripsi tersebut dapat bapak setujui dan pertanggung jawaban dan segala kelengkapannya.

Demikianlah permohonan ini saya sampaikan atas perhatian bapak terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih banyak.
                                                                                    Wassalam saya,
                                                                                                           
                                                                                        RINALDI 
Judul cadangan :
1.      Strategi Guru dalam meningkatkan hasil belajar agama pada SMAN 1 Pidie
2.      Hubungan pemahaman mata pelajaran PAI dengan pengamalan ibadah shalat pada siswa SMAN 1 Pidie
3. Pendidikan Agama Islam dan Penyimpangan Perilaku Siswa di SMAN 1 Pidie



FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IBADAH SHOLAT SISWA
( Studi kasus di MAN 1 PIDIE )

OUT LINE
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Penjelasan Istilah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Hipotesis
F.      Metodelogi
BAB II            FUNGSI PAI DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN  IBADAH  SHALAT
A.    Pengertian Pendidikan Agama Islam
B.     Fungsi Pendidikan Agama Islam
C.     Faktor pendukung dan penghambat peningkatan ibadah shalat
D.    Metode yang digunakan untuk meningkatkan ibadah shalat
BAB III          METODE PENELITIAN
A.    Jenis Data Yang diperlukan
B.     Lokasi Subjek Penelitian
C.     Teknik Peliputan Data
D.    Teknik Analisis Data
E.     Pedoman Penulisan
BAB IV          GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.    Deskripsi Lokasi Penelitian
B.     Peran Guru Memfungsikan PAI Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Siswa di SMAN
C.     Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat fungsi PAI Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Siswa
D.    Upaya yang dilakukan Untuk Meningkatkan Ibadah Shalat Siswa
E.     Analisis data dan pembuktian hipotesis
BAB V            PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran

    Sigli, 03 Juli 2017
             Penulis
           
RINALDI



RENCANA SKRIPSI

FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IBADAH SHALAT
( Studi kasus di SMAN 1 Pidie )
A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dengan harapan supaya menjadi manusia yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu :Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[1]
Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional, sebagaimana yang tercantum dalam  Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 12 ayat 1 butir a “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak  mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”.[2] Pendidikan agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia yang berkualitas, khususnya manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pendidikan agama diharapkan dapat meningkatkan pengamalan ibadah siswa.
Menurut Zakiyah Dradjat “pendidikan agama Islam adalah usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.[3]
Melihat arti pendidikan agama Islam dan ruang lingkupnya, jelaslah bahwa obyek dari pendidikan tersebut adalah anak didik dan tujuan pendidikan agama Islam tersebut adalah membentuk pribadi anak, dalam hal ini anak usia remaja agar menjadi anak yang baik, sholeh, serta hidup sesuai dengan ajaran Islam sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam artian, seorang anak yang akan menjadi generasi penerus keluarga, masyarakat, bangsa serta agama, maka ia harus memiliki kepribadian yang tangguh , iman yang kuat serta akhlak yang mulia. Pendidikan agama Islam di Sekolah diupayakan mampu untuk meningkatkan pengetahuan dalam keimanan dan ketakqwaan, sehingga menjadikan peserta didik menjadi muslim yang baik dengan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang diikuti akhlak yang baik. Menurut  Abdul Majid dan Dian Andayani, bahwa Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan “Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan memulai pemberian dan pemupukan pengetahuan,  penghayatan serta pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi”[4]
Suatu kenyataan tidak dapat dihindari dari kenyataan saat ini dengan berbagai fasilitas dan kecanggihan teknologi yang selalu mengiringi kehidupan manusia dan dengan fasilitas tersebut tidak menutup kemungkinan mereka terbawa arus kemoderenan yang kebanyakan berkiblat dari negara barat yang sudah jelas tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, dengan demikian maka peraturan-peraturan dalam ajaran agama Islam secara tidak sadar sedikit demi sedikit akan terkikis, munculnya kenakalan remaja, hilangnya norma serta berkurangnya pemahaman dalam hal Agama, yang mengakibatkan para siswa sering sekali menganggap suatu ibadah itu adalah sesuatu yang tidak terlalu penting, khususnya ibadah shalat, karena kurangnya pemahaman dalam hal Agama.
Pengamalan adalah dari kata amal, yang berarti perbuatan, pekerjaan, segala sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan[5]. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan sesuatu yang di kerjakan dengan maksud berbuat baik, dari hal tersebut pengamalan masih butuh objek kegiatan.

Ibadah shalat adalah termasuk rukun Islam yang kedua setelah syahadat, shalat menurut bahasa adalah berdo'a, sedangkan menurut syari'at adalah sejumlah perkataan dan perbuatan tertentu yang diawali dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam.[6] Masalah pengamalan ibadah merupakan masalah yang sangat penting sebab menyangkut masa depan siswa, kepribadian siswa, keimanan siswa dan ketakwaan siswa kepada Allah SWT, lebih-lebih bagi mereka yang nantinya sudah bekeluarga dan berperan penting dalam masyarakat.
Di SMAN 1 Pidie problema yang terjadi yaitu kurangnya fungsi pendidikan agama islam dalam pengamalan ibadah shalat sehingga tidak semua siswa mengamalkan ibadah shalat tepat waktu.
Dampak yang dirasakan adalah ketika waktu shalat masuk siswa sering kali mengabaikannya banyak siswa yang duduk di kantin dan ada juga yang langsung pulang. Padahal pada waktu shalat masuk siswa-siswi diperintahkan untuk melaksanakan shalat Dzuhur secara berjamaah di Mushalla, akan tetapi sebagian siswa SMAN 1 Pidie mengabaikan dan tidak mengamalkan ibadah shalat.
Seharusnya Seorang guru agama di samping bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya, juga diyakini dapat mengantarkan peserta didik ketingkat kedewasaan, baik secara jasmani maupun rohani, sehingga siswa mampu bertanggung jawab terhadap Allah SWT.
            Penelitian ini penulis lakukan untuk mengungkapkan pentingnya fungsi pendidikan agama islam terhadap peningkatan ibadah shalat.
            Sepanjang pengetahuan penulis,belum ada ditemukan penelitian khusus yang berkenaan dengan judul: fungsi pendidikan agama islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa pada SMAN 1 Pidie.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie ?
2.    Bagaimana fungsi pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie ?
3.    Apa faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie ?

C.    Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi pembaca,alangkah baiknya penulis akan menjelaskan beberapa penjelasan istilah yang dinilai sangat penting diantaranya:
1.      Pendidikan Agama Islam
“Usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.”[7]
2.      Ibadah shalat
“Ibadah shalat adalah termasuk rukun Islam yang kedua setelah syahadat, shalat menurut bahasa adalah berdo'a, sedangkan menurut syari'at adalah sejumlah perkataan dan perbuatan tertentu yang diawali dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam.”[8]

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam suatu kerangka ilmiah merupakan hal penting untuk dapat melihat arah dan sasaran yang di maksud dari suatu penelitian,sehingga msalah yang diungkapkan dalam skripsi ini mudah di pahami.
     Jadi, dari penelitian yang penulis lakukan dapat ditarik beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie.
2.    Untuk mengetahui fungsi pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie.
3.    Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie.

E.     Hipotesis
Untuk mengerahkan usaha pemecahan masalah yang telah dirumuskan,penelitian ini berangkat dari suatu hipotesis.” Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara, terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”[9]
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1.        Peran guru melaksanakan pendidikan agama islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat di SMAN 1 Pidie sudah dilakukan.
2.        Upaya guru  memfungsikan pendidikan agama islam dalam meningkatkan pangamalan ibadah shalat belum berhasil.
3.        Terdapat faktor pendukung dan penghambat pendidikan agama islam dalam miningkatkan ibadah shalat siswa.

F.     Metodelogi penelitian

Metodologi penelitian dalam penelitian ini mempunyai beberapa ruang lingkup sebagai berikut :
1.       Jenis data yang diperlukan
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui fungsi pendidikan agama islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie, maka penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah  penelitian yang analisis datanya menggunakan statistik inverensial yang memetingkan bobot penjelasannya. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data atau informasi yang berhubungan dengan pertanyaan- pertanyaan penelitian yang akan dianalisiskan seperti perilaku siswa SMAN 1 Pidie didalam lingkungan sekolah, pengaruh fungsi pendidikan agama islam terhadap peningkatan ibadah shalat siswa hari-hari, dan peran guru dalam meningkatkan pengamalan ibadah shalat siswa di SMAN 1 Pidie.
Sedangkan metode yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yaitu meninjau langsung ke lapangan penelitian. Peneliti menggunakan metode ini agar data yang diperoleh lebih akurat.
2.       Lokasi subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Pidie kecamatan kota sigli  Kabupaten Pidie dengan waktu penelitian pada tanggal  16 Mei-18 Juni 2017. Alasan penulis memilih SMAN 1 Pidie karena SMAN tersebut merupakan lembaga pendidikan favorit dan merupakan tempat yang kebanyakan siswamya tinggal dari daerah tersebut.
3.       Teknik peliputan data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan :
a.       Observasi
Anas Sudijono menjelaskan observasi adalah “ cara menghimpun bahan-bahan (data) yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran.”[10]
Jadi menurut penulis observasi disini adalah pengamatan langsung ketempat penelitian yaitu    SMAN 1 Pidie untuk melihat kondisi sekolah dan sarana prasarana disana.
b.       Angket
Djuju Sudjana dalam bukunya Pengantar Evaluasi Pendidikan menjelaskan bahwa angket adalah “ pengumpulan data dengan secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan atau pertanyaan yang disusun secar khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun keterangan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis.”[11]
Dengan demikian berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa angket yang dimaksud di skripsi ini adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden yaitu siswa SMAN 1 Pidie yang jawabannya telah disediakan dan siswa tinggal mengisi jawabannya sesuai dengan pilihannya. Angket ini penulis berikan kepada 70 siswa yaitu yang terdiri dari 2 kelas.
c.       Wawancara
Menurut Djuju Sudjana wawancara adalah “ Teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antar pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab.”[12] Menurut Oemar Hamalik wawancara adalah “ alat bagi guru untuk mengadakan hubungan sehari-hari  secara langsung dengan cara tanya jawab dengan orang tua murid, administrator, dan juga lain-lain.[13]
Dengan demikian menurut penulis wawancara yang dimaksud disini adalah dialog secara langsung bertatapan muka dengan responden yang bersangkutan dengan bahan penelitian, disini penulis mewawancarai kepala sekolah SMAN 1 Pidie, dan guru-guru agama.
d.      Dokumentasi
Menurut Tri Rama dokumen adalah “ Sesuatu yang tertulis, tercatat yang dipakai sebagai bukti atau keterangan.” [14] jadi dokumen menurut penulis adalah peninggalan tertulis dan tercatat dan ada kaitannya dengan tujuan penelitian di SMAN 1 Pidie. Teknik dokumentasi diperoleh untuk memperoleh data tentang perkembangan siswa, data guru, serta prestasi belajar siswa.
4.       Teknik Analisi Data
Setelah data-data terhimpun dan terkumpul, kemudian dianalisis secara sistematis melalui pendekatan-pendekatan teoritis yang dilakukan dengan mengkaji dan menelaah konsep-konsep penting mengenai pengamalan nilai-nilai PAI. Dan setelah data-data penting tersebut terkonsep dengan sistematis, kemudian digambarkan dengan suatu analisis perkembangan mengenai pengamalan nilai-nilai PAI terhadap siswa. Untuk menganalisis hasil yang didapatkan dari penyebaran angket, digunakan rumus :
P =  X 100 %
Keterangan :
P    = Persentase
F    = Frekuensi
N   = Jumlah responden 
100 %        = bilangan tetap.[15]
5.       Pedoman penulisan
Mengenai panduan tata penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada “ Buku Pedoman Peulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-hilal Sigli yang diterbitkan oleh PTI AL-HILAL Sigli Tahun 2011.”















DAFTAR PUSTAKA

Abdul majid dan Dian andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam (Konsep dan elmentai Kurikulum 2004,)  . Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2004.

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,  Jakarta: Raja Grafindo, 2007

Dep. Agama, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Jakarta : 2006.

Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah,  Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Hasan Muhammad Ayyub, Panduan Beribadah Khusus Pria, Jakarta: Almahiro, 2007.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Siswa Rosdakarya, 2001.

Nana Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,  Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, t.t

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Cet. 8. Jakarta : Balai Pustaka. 1985.







[1]Dep. Agama, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Jakarta : 2006. Hal. 8-9.

[2]Dep. Agama, Undang-undang Nomor 20....Hal 8.

[3]Abdul majid dan Dian andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Hal. 130

[4]Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam (Konsep dan elmentai Kurikulum 2004,)  PT Remaja Rosdakarya. Bandung : 2004.  Hal. 135.

[5]W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Cet. 8. Balai Pustaka. Jakarta : 1985. Hal.. 33.
[6]Hasan Muhammad Ayyub, Panduan Beribadah Khusus Pria, (Jakarta: Almahiro, 2007), hal. 155

[7] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Siswa Rosdakarya, 2001).hal. 75


[8]  Hasan Muhammad Ayyub, Panduan Beribadah ..., hal.155
[9] Suharsimi Arikunto,prosedur penelitian suatu pendekatan praktis, ( Jakarta: Rineka Cipta. 1996), hal.67

[10] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo, 2007), hal. 76.

[11] Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal.78.

[12] Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan ..., hal. 194.

[13] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 175.

[14] Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, t.t), hal. 129.

[15] Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hal. 52 peningkatan ibadah shalat

Comments